Sunday, July 18, 2010

jiWaku memanGGiLku...


Jiwaku berkata padaku dan menasihatiku agar mencintai semua orang yang
membenciku, dan berteman dengan mereka yang memfitnahku.

Jiwaku berkata padaku dan mengungkapkan kepadaku bahawa cinta itu tidak hanya
menghargai orang yang mencintai, tetapi juga orang yang dicintai.

Sejak itu bagiku cinta ibarat jaring laba-laba diantara dua bunga, dekat
satu sama lain; menjadi lingkaran cahaya tanpa awal dan tanpa akhir,
melingkari apa yang telah lahir dan memupuk selamanya untuk merempuh yang
akan hadir.

Jiwaku menasihatiku dan mengajarkanku agar melihat kecantikan yang ada dibalik
bentuk dan warna.

Jiwaku memintaku untuk menatap semua yang buruk dengan tabah sampai
nampaklah keelokannya.

Jiwaku menasihatiku dan menegurku agar menghargai waktu dengan mengatakan "
ada hari kemarin dan ada hari esok".

Demi masa sesungguhnya manusia dalam keadaan kerugian
Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh.
Dan saling nasihat- menasihati dalam kebenaran
Dan nasihat- menasihati dalam kesabaran.

Jiwaku menasihatiku dan memintaku
Agar tidak merasa mulia karana pujian
Dan agar tidak disusahkan oleh ketakutan kerana cacian.
Sampai hari ini aku ragu akan harga pekerjaanku;
Tapi sekarang aku belajar:

Jiwaku menasihatiku dan meyakinkanku
Bahawa aku tak lebih tinggi timbangan ataupun tak lebih rendah dari
raksasa.
Sebelumnya aku melihat manusia ada dua:

Satu: Seorang yang lemah yang kucaci dan kukasihani
Dua: Seorang yang kuat yang kuikuti, ataupun yang kulawan dengan
peperangan.

Tapi sekarang aku tahu bahwa aku bahkan dibentuk oleh tanah yang sama dari
mana semua manusia diciptakan.

Jiwaku menasihatiku dan mengingatkanku:

Bahawa aku adalah debu dimata Allah
Bahawa aku adalah lemah dimataNYA
Bahawa aku miskin dibanding kerajaanNYA
Tiada aku boleh merasa angkuh kecuali oleh NYA
Kesombongan itu hanya milikNYA
Dan semua yang berlangsung adalah kudratNYA
Tapi pernahkan kita pernah bersungguh-sungguh memikirkannya?

Fitnah yang terjadi mana-mana
bagai ular-ular tukang sihir Fir'aun
teryebar di kota dan didesa-desa?
Tercerai kita olehnya
Tanpa kita sedari, Tanpa kita kuasa
Terbius kita oleh dunia tanpa makna
membelenggu kita dalam kebodohan yang terencana

Jiwaku menasihatiku, Saudaraku, dan semuanya.
Dan seringkali jiwamu menasihati dan menerangimu.
Karana engkau sama seperti diriku, dan tiada beza diantara kita
Kujaga apa yang kukatakan dalam diriku ini dalam kata-kata yang kudengar
dalam heningku.

Dan engkau sahabatku jagalah apa yang ada dalam dirimu, dan engkau adalah
penjaga yang sama baiknya seperti yang kukatakan ini.

Wahai sahabatku semoga sisa hidupmu menjadi hidup yang penuh erti dan
bermanfaat? dan pintu hatimu terbuka untuk menerima kenyataan.



No comments:

Post a Comment